Kamis, 01 Maret 2012

MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (SEBUAH PENGANTAR)


oleh Indrawan Dwisetya

sebuah catatan pengantar diskusi sanggar budaya linguistik
tanggal 28 Februari 2012


 Dalam tataran disiplin linguistik, morfologi merupakan sebuah bagian penting. Morfologi adalah ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan kata (Chaer,2008:3), morfologi adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik (Ramlan,2009:21).
Kata adalah hal yang mendasar dalam disiplin morfologi maupun linguistik. Kata pula adalah objek kajian morfologi seperti terdapat dalam dua definisi di atas, di samping pula objek kajiannya berupa morfem.
Kata terbentuk setelah melalui proses morfologis, yang di maksud proses morfologi ialah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk asalnya (Ramlan,2009:51). Dari beberapa proses, afiksasi yang akan penulis jabarkan lebih lanjut.
Afiksasi adalah proses pengimbuhan yang menghasilkan afiks. Sedangkan afiks adalah sebuah bentuk morfem terikat yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata. Menurut Ramlan lebih lanjut menyebut afiksasi itu sebagai pembubuhan afiks pada suatu satuan (bentuk), baik tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata.
Proses pembubuhan afiks sendiri ialah pembubuhan afiks pada sesuatu satuan, baik satuan itu berupa bentuk tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata. Sedangkan afiks adalah sebuah bentuk berupa morfem terikat yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata. Misal: ber- + jalan = berjalan.
Jadi, afiksasi merupakan proses penambahan afiks pada bentuk dasar dengan cara memadukan afiks itu pada bentuk dasarnya sehingga menjadi satuan yang baru, baik dari sisi bentuk maupun dari sisi makna. Satuan baru hasil dari proses penambahan afiks (afiksasi) ini disebut juga kata.

Macam-macam Afiks dalam bahasa Indonesia Berdasarkan Letaknya:
1.      Prefiks
Prefiks atau awalan adalah afiks yang dilekatkan di awal bentuk dasar (Alwi dll, 2003: 31). Adapun prefiks dalam bahasa Indonesia meliputi;
·         ber-            : berjalan, berdiri, bekerja, belajar, berlari, bertamu, berpikir, dll
·         meN-         : membeli, mencuci, meniru, mendarat, mengampu, menyanyi, melihat, dll
·         memper-    : memperbanyak, memperindah, mempermudah, memperbesar, dll
·         di-              : dibeli, dicuri, diambil, didengar, diraba, dijilat, diputar, dimakan, dll
·         ter-             : terkenal, terinjak, terbawa, terhormat, terpandai, termakan, terdengar, dll
·         per-            : perlebar, perpanjang, persempit, perluas, perluas, perkecil, dll
·         peN-          : pembeli, penjual, penata, pengampu, pemakan, penyanyi, dll
·         pe-             : pedagang, pelari, peternak, pekebun, petinju, peserta, petenis, dll
·         pra/pre-      : prasejarah, praduga, praremaja, prefiks, prajabatan, prakarya, dll

2.      Infiks
Infiks atau sisipan adalah afiks yang disisipkan di tengah bentuk dasar (Alwi dll, 2003: 31). Adapun infiks dalam bahasa Indonesia meliputi;
·         -el-             : telunjuk, temali, telapak, gelembung, geligi, pelatuk, gemulung
·         -er-             : serabut, seruling, gerigi
·         -em-           : kemuning, kemelut, kemilau, temali
·         -in-             : kinerja, sinambung, tinambah
3.      Sufiks
Sufiks atau akhiran adalah afiks yang dilekatkan di bagian belakang bentuk kata (Alwi dll, 2003: 31). Adapun sufiks dalam bahasa Indonesia meliputi;
·         -an             : bacaan, makanan, tulisan, hitungan, catatan, kiriman
·         -kan           : ambilkan, carikan, satukan, pisahkan, dengarkan, bicarakan
·         -i1               : temui, jumpai, ambili, tulisi, tangkapi, pukuli, panggili, mintai
·         -i2               : alami, insani, hewani
·         -ah             : alamiah, insaniah, ilmiah
·         -wi             : duniawi, ragawi, manusiawi
·         -nya           : rupanya, tampaknya, agaknya, akhirnya
·         -wan          : ilmuwan, sastrawan, budayawan, karyawan, wartawan, bangsawan
·         -wati          : wartawati, karyawati, seniwati
·         -in              : muslimin, mukminin, hadirin
·         -at              : muslimat, mukminat, hadirat
·         -a/-i            : dewa-dewi, mahasiswa-mahasiswi, putra-putri, muda-mudi






4.      Konfiks                                                                                                    
Konfiks atau imbuhan gabungan adalah gabungan prefiks dan sufiks yang mengapit bentuk dasar secara bersamaan yang membentuk suatu kesatuan fungsi dari satu arti dll, 2003: 32). Adapun konfiks dalam bahasa Indonesia meliputi;
·         meN-/-kan : membicarakan, menemukan, menyelesaikan, melebarkan, mengatakan
·         men-/-i       : menjalani, memasuki, memukuli, mewarnai, melempari, menghadiri
·         ber-/-kan    : berasaskan, beristrikan, beratapkan, bermandikan, berdasarkan
·         ber-/-an      : bepergian, beterbangan, berlarian, berpandangan, beraturan, berhalangan
·         ke-/-an       : kalaparan, kedinginan, kehilangan, kehabisan, kehujanan, kebanjiran
·         peN-/-an    : pendaftaran, penelitian, pendanaan, pengumuman, penulisan
·         per-/-an      : perbuatan, pertemuan, perjanjian, pergerakan, perjuanagan
·         se-/-nya      : sebenarnya, sebaiknya, sesamanya, sesungguhnya, secepatnya
·         memper-/-kan        : memperbandingkan, memperbincangkan, mempermasalahkan
·         memper-/-i             : mempersenjatai, memperbarui, memperbaiki
5.      Simulfiks
Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata dan yang ditambahkan atau dileburkan pada dasar (Kridalaksana, 2008: 222). Dalam bahasa Indonesia simulfiks dimanifestasikan dengan nasalisasi dari fonem pertama suatu bentuk dasar, dan fungsinya ialah membentuk verba atau memverbalkan nomina, adjektiva atau kelas kata lain. Simulfiks masih dianggap hanya terdapat dalam bahasa Indonesia tidak baku.
Contoh: kopi → ngopi, soto → nyoto, sate → nyate, kebut → ngebut, dll (Ulfah,DKK,2011)







0 komentar:

Posting Komentar