oleh Indrawan Dwisetya
sebuah catatan pengantar diskusi sanggar budaya linguistik
tanggal 28 Februari 2012
sebuah catatan pengantar diskusi sanggar budaya linguistik
tanggal 28 Februari 2012
Dalam tataran disiplin linguistik, morfologi
merupakan sebuah bagian penting. Morfologi adalah ilmu mengenai bentuk-bentuk
dan pembentukan kata (Chaer,2008:3), morfologi adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk
bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi
gramatik maupun fungsi semantik (Ramlan,2009:21).
Kata adalah hal yang
mendasar dalam disiplin morfologi maupun linguistik. Kata pula adalah objek
kajian morfologi seperti terdapat dalam dua definisi di atas, di samping pula objek
kajiannya berupa morfem.
Kata terbentuk setelah
melalui proses morfologis, yang di maksud proses morfologi ialah proses
pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk asalnya
(Ramlan,2009:51). Dari beberapa proses, afiksasi yang akan penulis jabarkan
lebih lanjut.
Afiksasi adalah proses pengimbuhan
yang menghasilkan afiks. Sedangkan afiks adalah sebuah bentuk morfem terikat
yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata. Menurut Ramlan
lebih lanjut menyebut afiksasi itu sebagai pembubuhan afiks pada suatu satuan
(bentuk), baik tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata.
Proses pembubuhan afiks sendiri
ialah pembubuhan afiks pada sesuatu satuan, baik satuan itu berupa bentuk
tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata. Sedangkan afiks adalah sebuah
bentuk berupa morfem terikat yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses
pembentukan kata. Misal: ber- + jalan = berjalan.
Jadi, afiksasi merupakan proses
penambahan afiks pada bentuk dasar dengan cara memadukan afiks itu pada bentuk
dasarnya sehingga menjadi satuan yang baru, baik dari sisi bentuk maupun dari
sisi makna. Satuan baru hasil dari proses penambahan afiks (afiksasi) ini
disebut juga kata.
Macam-macam Afiks dalam bahasa
Indonesia Berdasarkan Letaknya:
1. Prefiks
Prefiks atau awalan adalah afiks yang dilekatkan di
awal bentuk dasar (Alwi dll, 2003: 31). Adapun prefiks dalam bahasa Indonesia
meliputi;
·
ber- :
berjalan, berdiri, bekerja, belajar, berlari, bertamu, berpikir, dll
·
meN- : membeli, mencuci,
meniru, mendarat, mengampu, menyanyi, melihat, dll
·
memper- : memperbanyak, memperindah, mempermudah,
memperbesar, dll
·
di-
: dibeli, dicuri, diambil, didengar, diraba, dijilat, diputar, dimakan, dll
·
ter- :
terkenal, terinjak, terbawa, terhormat, terpandai, termakan, terdengar, dll
·
per- :
perlebar, perpanjang, persempit, perluas, perluas, perkecil, dll
·
peN- : pembeli, penjual,
penata, pengampu, pemakan, penyanyi, dll
·
pe- :
pedagang, pelari, peternak, pekebun, petinju, peserta, petenis, dll
·
pra/pre- : prasejarah, praduga, praremaja,
prefiks, prajabatan, prakarya, dll
2.
Infiks
Infiks atau sisipan adalah afiks yang disisipkan di
tengah bentuk dasar (Alwi dll, 2003: 31). Adapun infiks dalam bahasa Indonesia
meliputi;
·
-el- :
telunjuk, temali, telapak, gelembung, geligi, pelatuk, gemulung
·
-er- :
serabut, seruling, gerigi
·
-em- : kemuning,
kemelut, kemilau, temali
·
-in- :
kinerja, sinambung, tinambah
3.
Sufiks
Sufiks atau akhiran adalah afiks yang dilekatkan di
bagian belakang bentuk kata (Alwi dll, 2003: 31). Adapun sufiks dalam bahasa
Indonesia meliputi;
·
-an :
bacaan, makanan, tulisan, hitungan, catatan, kiriman
·
-kan : ambilkan,
carikan, satukan, pisahkan, dengarkan, bicarakan
·
-i1
: temui, jumpai, ambili, tulisi, tangkapi, pukuli, panggili, mintai
·
-i2
: alami, insani, hewani
·
-ah :
alamiah, insaniah, ilmiah
·
-wi :
duniawi, ragawi, manusiawi
·
-nya : rupanya, tampaknya,
agaknya, akhirnya
·
-wan : ilmuwan,
sastrawan, budayawan, karyawan, wartawan, bangsawan
·
-wati : wartawati,
karyawati, seniwati
·
-in
: muslimin, mukminin, hadirin
·
-at
: muslimat, mukminat, hadirat
·
-a/-i :
dewa-dewi, mahasiswa-mahasiswi, putra-putri, muda-mudi
4.
Konfiks
Konfiks atau imbuhan gabungan adalah gabungan prefiks
dan sufiks yang mengapit bentuk dasar secara bersamaan yang membentuk suatu
kesatuan fungsi dari satu arti dll, 2003: 32). Adapun konfiks dalam bahasa
Indonesia meliputi;
·
meN-/-kan : membicarakan, menemukan, menyelesaikan, melebarkan, mengatakan
·
men-/-i : menjalani, memasuki, memukuli,
mewarnai, melempari, menghadiri
·
ber-/-kan : berasaskan, beristrikan, beratapkan, bermandikan,
berdasarkan
·
ber-/-an : bepergian, beterbangan, berlarian,
berpandangan, beraturan, berhalangan
·
ke-/-an : kalaparan, kedinginan,
kehilangan, kehabisan, kehujanan, kebanjiran
·
peN-/-an : pendaftaran, penelitian, pendanaan, pengumuman,
penulisan
·
per-/-an : perbuatan, pertemuan, perjanjian,
pergerakan, perjuanagan
·
se-/-nya : sebenarnya, sebaiknya, sesamanya,
sesungguhnya, secepatnya
·
memper-/-kan : memperbandingkan,
memperbincangkan, mempermasalahkan
·
memper-/-i
: mempersenjatai, memperbarui, memperbaiki
5.
Simulfiks
Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata
dan yang ditambahkan atau dileburkan pada dasar (Kridalaksana, 2008: 222).
Dalam bahasa Indonesia simulfiks dimanifestasikan dengan nasalisasi dari fonem
pertama suatu bentuk dasar, dan fungsinya ialah membentuk verba atau memverbalkan
nomina, adjektiva atau kelas kata lain. Simulfiks masih dianggap hanya terdapat
dalam bahasa Indonesia tidak baku.
Contoh: kopi → ngopi, soto → nyoto, sate → nyate,
kebut → ngebut, dll (Ulfah,DKK,2011)
0 komentar:
Posting Komentar