Jumat, 03 Agustus 2012

IDENTIFIKASI NASKAH PUSTAKA RAJYA-RAJYA I BHUMI NUSANTARA 3-5 DAN IDENTIFIKASI SERTA ANALISIS NILAI RELIGI DALAM NASKAH SERAT AMBIYA: SEBUAH KAJIAN FILOLOGIS



IDENTIFIKASI NASKAH PUSTAKA RAJYA-RAJYA I BHUMI NUSANTARA 3-5 DAN IDENTIFIKASI SERTA ANALISIS NILAI RELIGI DALAM NASKAH SERAT AMBIYA: SEBUAH KAJIAN FILOLOGIS

MAKALAH

disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Filologi

oleh
Indrawan Dwisetya Suhendi        1100602



PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012




KATA PENGANTAR
             Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Identifikasi Naskah Pustaka Rajya-Rajya I Bhumi Nusantara 3-5 dan Identifikasi serta Analisis Nilai Religi dalam Naskah Serat Ambiya: Sebuah Kajian Filologis”. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengantar Filologi.
            Identifikasi naskah adalah merupakan salah satu langkah dalam penelitian filologi yang dilakukan setelah tahap inventarisasi. Identifikasi berusaha mendeskripsikan berbagai hal tentang naskah, baik berupa naskah secara fisik maupun isi dari naskah tersebut. Proses identifikasi merupakan hal yang penting dalam penelitian filologi, karena pada proses ini naskah yang akan diteliti dapat dikenali sedalam mungkin.
            Penulis sadar bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Allah swt., yang telah meminjamkan ilmu kepada penulis;
2.      ibu Dra. Novi Resmini, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Pengantar Filologi yang dengan sabar membimbing penulis selama perkuliahan;
3.      ibu Afi Fadlilah, S.S., M.Hum., selaku pembimbing pada praktikum identifikasi di Yogyakarta;
4.      rekan-rekan kelas Non Kependidikan A 2011, Sub Bidang Pengembangan Akademik HIMA SATRASIA UPI, atas inspirasi dan semangat yang mereka tularkan pada penulis;
5.      Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dari isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat. Amin

                  Bandung, Juni 2012
  
                                                                                                      Penulis                                                                                  



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah............................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan Makalah......................................................................................... 1
D.    Manfaat Penulisan Makalah....................................................................................... 1

BAB II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Filologi..................................................................................................... 3
B.     Objek Studi Filologi.................................................................................................. 4
C.     Identifikasi Naskah................................................................................................... 5
D.    Format Identifikasi Naskah....................................................................................... 6
E.     Identifikasi Naskah Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara 3-5............................... 7
F.      Identifiksi Naskah Serat Ambiya............................................................................... 10
G.    Nilai religi yang Terdapat dalam Serat Ambiya........................................................... 13

BAB III  PENUTUP
A.    Simpulan.................................................................................................................. 12
B.     Saran....................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 14

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Filologi sebagai sebuah studi memiliki beberapa tahapan dalam proses penelitiannya. Identifikasi merupakan salah satu tahapan yang harus diselesaikan peneliti apabila ingin meneliti sebuah naskah. Identifikasi merupakan proses yang penting, dalam proses ini naskah dideskripsikan sejelas mungkin. Dalam makalah ini akan dipaparkan tentang berbagai aspek penelitian filologi dan berbagai hal yang menyertainya.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut.
1.      Apakah yang dimaksud dengan filologi?
2.      Apa saja objek studi filologi?
3.      Apakah yang dimaksud dengan identifikasi naskah?
4.      Bagaimana format identifikasi naskah?
5.      Bagaimana identifikasi naskah Pustaka Radja-Radja i Bhumi Nusantara  3-5?
6.      Bagaimana identifikasi naskah Serat Ambiya?
7.      Nilai religi apa sajakah yang terdapat dalam  naskah Serat Ambiya?

C.    Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.      Pengertian filologi;
2.      objek studi filologi;
3.      identifiksi naskah;
4.      format identifikasi naskah;
5.      identifikasi naskah Pustaka Radja-Radja i Bhumi Nusantara 3-5;
6.      identifikasi naskah Serat Ambiya;
7.      nilai religi yang terdapat dalam naskah Serat Ambiya.

D.    Manfaat Penulisan Makalah
Secara teoretis makalah ini berguna untuk mendeskripsikan filologi, identifikasi naskah, dan hal lain yang berkaitan. Secara praktis makalah ini bermanfaat bagi:
1.      Penulis, sebagai sarana menambah pengetahuan dan konsep filologi, identifikasi serta hal lain yang berkaitan;
2.      pembaca, sebagai media informasi berkaitan dengan filologi, identifikasi dan hal lain yang berkaitan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Filologi
Filologi adalah suatu pengetahuan tentang sastra dalam arti yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan (Baried,dkk., 1983:1).
1.      Etimologi Kata Filologi
Filologi berasal dari dari kata Yunani philos yang berarti ‘cinta’ dan logos yang berarti ‘kata’. Pada kata filologi, kedua kata tersebut membentuk arti ‘cinta kata’ atau ‘senang bertutur’ (Shipley dan Wagenvoort dalam Baried, 1983). Arti kata ini kemudian berkembang menjadi ‘senang belajar’, ‘senang kesastraan’ dan ‘senang kebudayaan’.
2.      Filologi sebagai Istilah
Dalam sebuah catatan Baried, dan R. Amien Soedoro membagi pengertian filologi menjadi dua, yaitu:
(1)   Filologi dalam arti luas yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan kerohanian suatu bangsa dan kekhususannya, menyelidiki kebudayaan berdasarkan bahasa dan kesusastraan.
(2)   Filologi dalam arti sempit yaitu ilmu telaah naskah kuno untuk menentukan keaslian, bentuk otentik, dan makna yang terkandung dalam naskah.

Begitu pun A. Ikram yang juga membagi pengertian filologi menjadi dua, yaitu:
(1)   Filologi dalam arti luas yaitu studi tentang naskah untuk mendapatkan keasliannya, bentuk semula serta makna aslinya.
(2)   Filologi dalam arti sempit yaitu ilmu yang mempelajari segala aspek kehidupan masa lalu yang dikemukakan dalam tulisan tangan yang di dalamnya tercakup masalah bahasa, sastra, adat, hukum dan sebagainya.

Sedangkan dalam KBBI Luring, filologi adalah ilmu tentang bahasa, kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat dalam bahan-bahan tertulis.

      Menurut pandangan penulis, filologi saat ini mengalami penyempitan pengertian. Sebelumya filologi adalah studi yang menyelidiki tentang kebudayaan, kerohanian suatu masyarakat dan kekhususunnya. Namun, seiring perkembangan zaman dan muncul berbagai disiplin ilmu lain maka filologi pun mengalami penyempitan pengertian, penyempitan itu dibuat agar filologi memiliki objek kajian secara khusus dan tidak bercampur dengan objek kajian ilmu lain.

B. Objek Studi Filologi
             Setiap disiplin ilmu pasti memiliki objek kajian. Begitu juga dengan filologi, yang menjadikan naskah dan teks sebagai objek kajiannya.
(1)   Naskah
Mengutip dari Permadi istilah lain dari naskah ialah manuskrip, bahasa Inggris manuscript. Kata manuscript diambil dari ungkapan bahasa Latin Codicesmanu Scripti, artinya 
“buku-buku yang ditulis dengan tangan dan scriptusx, berasal dari scribere yang berarti “menulis (Mamat, 1988:3 dalam Mulyadi, 1994:3). Sedangkan dalam bahasa-bahasa lain istilah naskah atau manuskrip (bahasa Inggris manuscript) sama dengan kata-kata handschrift (bahasa Belanda), Handschrift (bahasa Jerman), dan manuscript (bahasa Prancis). Penulisan dalam katalogus kata manuscript atau manuscrit biasanya disingkat menjadi MS untuk bentuk tunggal dan MSS untuk bentuk jamak, sedangkan kata handschrift atau Handschrifen biasanya disingkat menjadi HS (bentuk tunggal) dan HSS (bentuk jamak). Sedangkan naskah menurut KBBI Luring adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan. Naskah adalah tempat menuangkan gagasan, pikiran dan ide dari suatu kebudayaan. Naskah adalah benda yang nyata, konkret, dapat dilihat, dan diraba (Permadi).

(2)   Teks
Istilah teks sebenarnya berasal dari kata text yang berarti „tenunan. Teks dalam filologi diartikan sebagai „tenunan kata-kata, yakni serangkaian kata-kata yang berinteraksi membentuk satu kesatuan makna yang utuh. Teks dapat terdiri dari beberapa kata, namun dapat pula terdiri dari milyaran kata yang tertulis dalam sebuah naskah berisi cerita yang panjang (Sudardi, 2001:4-5, dalam Permadi). Menurut Baried (1985:56), teks artinya kandungan atau muatan naskah, sesuatu yang abstrak hanya dapat dibayangkan saja. Teks terdiri atas isi, yaitu ide-ide atau amanat   yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Dan bentuk, yaitu cerita dalam teks yang dapat dibaca dan dipelajari menurut berbagai pendekatan melalui alur, perwatakan, gaya bahasa, dan sebagainya.
Sedangkan mengutip dari KBBI luring, teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang.

            C. Identifikasi Naskah
                       Identifikasi naskah adalah salah satu tahapan dalam penelitian filologi yang menguraikan dan mendeskripsikan segala hal tentang naskah yang akan diteliti. Identifikasi naskah adalah kegiatan mendeskripsikan naskah, baik bentuk fisik maupun isinya. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui identitas naskah yang berupa deskripsi naskah (keadaan naskah, umur naskah, tempat penyimpanan naskah, bahan naskah, pemilik naskah, ukuran naskah, tebal naskah, huruf serta bahasa naskah, bentuk karangan, sejarah naskah, cara penulisan, fungsi social naskah, dan ikhtisar naskah). Jadi, mengidentifikasi naskah perlu dilakukan sebagai bahan yang dapat dijadikan katalogus naskah (Resmini).
Setiap katalog(us) naskah memuat informasi yang bertalian dengan naskah, antara lain: identitas fisik naskah, judul, umur, bentuk dan corak, asal-usul, rangkuman, hubungan antarnaskah, dan fungsi naskah. Informasi ini biasanya diperoleh dari naskah itu sendiri atau dari catatan yang biasanya berupa tulisan tangan dari pihak asal atau penghibah yang diselipkan di dalam naskah (Hermansoemantri, 1986:1-2, dalam resmini).
D. Format Identifikasi Naskah
      Berikut adalah format lengkap tentang identifikasi naskah.
      UMUM
1.      Tempat penyimpanan naskah:
2.      Judul:
3.      Nomor:
4.      Bentuk:
5.      Bahasa:
6.      Tanggal penulisan:

BAGIAN BUKU

1.      Bahan:
2.      Cap kertas:
3.      Kondisi:
4.      Jumlah halaman:
5.      Jumlah baris per halaman:
6.      Jarak antar baris:
7.      Ukuran halaman:
8.      Ukuran pias:
9.      Jumlah yang ditulis:
10.  Jumlah lembar pelindung:
11.  Jumlah kuras/susunan kuras:
12.  Penomoran halaman:
13.  Cara penggarisan:
14.  Kolom:

TULISAN

1.   Aksara:
2.   Jumlah penulis:
3.   Koreksi:
4.   Pungtuasi:
5.   Rublikasi:
6.   Hiasan huruf:
7.   Iluminasi
8.   Ilustrasi:
PENJILIDAN

1.   Bahan sampul:
2.   Ukuran sampul:
3.   Rusuk:
4.   Perbaikan:
5.   Motif sampul:
                  SEJARAH
1.   Kutipan kolofon:
2.   Kepemilikan:
3.   Kutip cacatan lain:
4.   Cara memperoleh naskah:
ISI
1.   Ringkasan isi:
2.   Kutip teks awal:
3.   Kutip teks akhir:
     LAIN-LAIN
Halaman yang difoto


E.  Identifikasi Naskah Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara 3-5

Identifikasi naskah ini adalah salah satu tugas mata kuliah Pengantar Filologi yang dikerjakan secara kelompok di Museum Sri Baduga.
      UMUM
1.      Tempat penyimpanan naskah:       Museum Sri Baduga
2.      Judul:                                            Pustaka Radja-Radja i Bhumi Nusantara 3-5
3.      Nomor:                                          07.65 / 297. 2934
4.      Bentuk:                                         Prosa
5.      Bahasa:                                          Jawa Cirebon
6.      Tanggal penulisan:                        1608 Saka (1686 M)

BAGIAN BUKU
1.      Bahan:                                           Daluang
2.      Cap kertas:                                    -
3.      Kondisi:                                        Baik, bagus, dan kokoh
4.      Jumlah halaman:                            268 halaman
5.      Jumlah baris per halaman:             22 awal, 21 akhir
6.      Jarak antar baris:                           0,8 mm
7.      Ukuran halaman:                           28,1 cm x 19,5 cm
8.      Ukuran pias:                                   Bawah: 3,4 ; kanan: 2,5 ; atas: 3,8 ; kiri 2,5
9.      Jumlah yang ditulis:                      -
10.  Jumlah lembar pelindung:             1
11.  Jumlah kuras/susunan kuras:         -
12.  Penomoran halaman:                     Pada bagian tengah teks dengan aksara Jawa
13.  Cara penggarisan:                          -
14.  Kolom:                                          -

TULISAN

1.      Aksara:                                          Jawa (aksara tegak)
2.      Jumlah penulis:                              Lebih dari satu orang
3.      Koreksi:                                         -
4.      Pungtuasi:                                                 Garis(/) dan garis(//)
5.      Rublikasi:                                      -
6.      Hiasan huruf:                                -
7.      Iluminasi:                                      -
8.      Ilustrasi:                                        -

PENJILIDAN

1.      Bahan sampul:                               Kain blacu tebal
2.      Ukuran sampul:                             27,6 cm x 36,7 cm
3.      Rusuk:                                           -
4.      Perbaikan:                                     -
5.      Motif sampul:                                Polos


                        SEJARAH
1.   Kutipan kolofon:                           -
2.   Kepemilikan:                                 Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga
3.   Kutip cacatan lain:                        -
4.   Cara memperoleh naskah:             -          
     ISI
1.   Ringkasan isi:
Di bagian utama, diceritakan tentang perkembangan kerajaan yang mengatur nusantara, yaitu Kerajaan Sriwijaya di Sumatera yang mengatur bagian barat Nusantara dan Kediri kerajaan yang mengatur bagian timur Nusantara.

2.   Kutip teks awal:
//purwwaka\\
iti pustaka rajya-rajya\ i Bhumi Nusantara\\
artinya
inilah pustaka raja-raja i Bhumi Nusantara Pustaka kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara.

3.   Kutip teks akhir:
ddha purna\
pangeran Wangsakerta\
sahitya sapta adhyaksa ca(r)bon pun\\
artinya
peringatan secara lengkap pangeran Wangsakerta bersama dengan Saptadhyaksa ' Tujuh Petinggio Peradilan ' Cirebon

F. Identifiksi Naskah Serat Ambiya
Identifikasi naskah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengantar Filologi yang dilakukan di Pustaka Artati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karena Pustaka Artati tidak memberikan koleksi naskahnya, maka kami hanya mengidentifikasi naskah yang ada di katalog koleksi Pustaka Artati.

UMUM
1.      Tempat penyimpanan naskah:       Perpustakaan Dewantara Kirti Griya (Taman Siswa)
2.      Judul:                                            Serat Ambiya
3.      Nomor:                                          786
4.      Bentuk:                                         Prosa
5.      Bahasa:                                          Jawa Tengahan
6.      Tanggal penulisan:                        wulan Jumadilawal tahun Alip 1867

BAGIAN BUKU

1.      Bahan:                                           kertas bergaris
2.      Cap kertas:                                    -
3.      Kondisi:                                        agak lapuk
4.      Jumlah halaman:                            148 halanam
5.      Jumlah baris per halaman:             21 larik
6.      Jarak antar baris:                           -
7.      Ukuran halaman:                           -
8.      Ukuran pias:                                  -
9.      Jumlah yang ditulis:                      -
10.  Jumlah lembar pelindung:             -
11.  Jumlah kuras/susunan kuras:         -
12.  Penomoran halaman:                     -
13.  Cara penggarisan:                          -
14.  Kolom:                                          -

                  TULISAN

1.   Aksara:                                          Jawa
2.   Jumlah penulis:                              -
3.   Koreksi:                                         -
4.   Pungtuasi:                                                 -
5.   Rublikasi:                                      -
6.   Hiasan huruf:                                tidak ditemukan hiasan
7.   Iluminasi                                       -
8.   Ilustrasi:                                        -

PENJILIDAN

1.   Bahan sampul:                               kulit
2.   Ukuran sampul:                             -
3.   Rusuk:                                           -
4.   Perbaikan:                                     -
5.   Motif sampul:                                -
                  SEJARAH
1.      Kutipan kolofon:
Kawuryanan ing dinten Kemis pon
       Wulan Jumadilawal
        Tahun alip 1867
2.      Kepemilikan:                              -
3.      Kutip cacatan lain:                     -
4.Cara memperoleh naskah:             -


ISI
1.   Ringkasan isi:                                -          

2.   Kutip teks awal:
      Punika Serat Ambiya
    Ingkang jilid 1
  Kawuryanan ing dinten Kemis pon
   Wulan Jumadilawal
    Tahun alip 1867
3.      Kutip teks akhir:                           -

Ringkasan cerita:
            Tersebutlah gusti Allah menciptakan dunia. Yang pertama kali tercipta ialah cahya (cahaya). Cahaya mengental menjadi sesotya (intan), menjadi akhir, dan akhirnya menjadi unthuk (busa air). Unthuk ini kemudian menjadi langit sap pitu (langit berlapis tujuh), dan bumi sap pitu (tanah berlapis tujuh).
Selanjutnya diceritakan ketika nabi Adam diciptakan dari tanah liat, dari salah satu tulang rusuknya diciptakanlah ibu Kawa. Karena godaan iblis, ibu Kawa selalu membujuk Adam mengikuti perbuatannya, yaitu makan buah larangan (buah kuldi). Akhirnya nabi Adam dan ibu Kawa diturunkan ke dunia. Di dunia ibu Kawa dan nabi Adam beranak-pinak. Setiap melahirkan selalu dhampit (laki-laki dan perempuan). Setelah itu putra-putrinya yang cantik dikawinkan dengan yang tampan atau yang cantik dijodohkan dengan yang kurang tampan. Ibu Kawa tidak menyetujui kehendak nabi Adam, ia menghendaki yang kurang cantikdapat yang kurang tampan dan yang cantik dapat yang tampan. Terjadilah pertengkaran antara nabi Adam dan ibu Kawa, sehingga menyebabkan lahirnya nabi Sis tanpa ibu. 
G. Nilai Religi yang Terdapat dalam Naskah Serat Ambiya           
Religi adalah kepercayaan kepada tuhan; kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati di atas manusia; kepercayaan; agama (KBBI Luring). Sejak zaman dahulu manusia sudah mempercayai adanya kekuatan lain di luar kekuatan manusia. Kepercayaan itu membuat sistem religi tumbuh dan berkembang di masyarakat. Dalam Serat Ambiya yang bercorak islam, sistem religi sangat terasa sentuhannya. Dalam naskah ini terdapat berbagai nilai religi yang dapat diterapkan dalam kehidupan kita selaku generasi yang sekarang hanya dapat mengkaji naskah ini. Nilai-nilai tersebut yaitu:

(1).  têtêpè dènya ngbêkti / asabar lila ing dunya / sêca legawa atinè / tur asih   yèn kêdhatêngan/ miwah maring kasiyan/ bêtah maca kitab junun /mila sunjurung sakarsa.
Dalam kutipan tersebut, terlihat bahwa dalam hidup harus berbakti kepada Allah, sabar dan ikhlas hidup di dunia, serta harus saling mengasihi terhadap sesama manusia. Perbanyak membaca kitab. Semua itu harus menjadi satu kesatuan yang utuh. Sehingga dapat hidup dengan baik dan seimbang. Inti dari kutipan naskah ini adalah bahwa beribadah kepada tuhan saja tidak cukup, harus didampingi dengan amalan yang baik kepada sesama manusia (Indahnya Budaya Jawa, 2011).
(2). dèn sami lan nabi èdris/ lah sami tuwan sêmbaha / agêng alit sarupané / iya padha mangèran / marang mas kang sarupa / mêsthi olèh wong puniku / ing barkatè kang sinêmbah.
            Dalam kutipan tersebut, mengjarkan kita untuk menyembah Allah tanpa memandang apakah kita orang besar atau kecil, karena dalam beribadah tidak mengenal perbedaan individu, yang membedakan adalah amal ketakwaan pada Allah (Indahnya Budaya Jawa, 2011).

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan kesimpulan segagai berikut.

1.      Filologi adalah pengetahuan tentang sastra dalam arti yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan (Baried,dkk., 1983:1);
2.      filologi memiliki dua objek studi yaitu (1) naskah dan (2) teks;
3.      identifikasi naskah adalah adalah salah satu tahapan dalam penelitian filologi yang menguraikan dan mendeskripsikan segala hal tentang naskah yang akan diteliti;
4.      format lengkap identifikasi naskah digolongkan menjadi enam, yaitu (1) umum, (2) bagian buku, (3) tulisan, (4) penjilidan, (5) sejarah, dan (6) isi.

B.     Saran

Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.

1.      Mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya menguasai pengertian filologi, objek studi filologi, identifikasi naskah, format identifikasi naskah sebelum terjun langsung dalam meneliti naskah;
2.      mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia diharapkan mempunyai usaha-usaha baru dalam penelitian filologi di masa yang akan datang, sebagai usaha konkret pemertahanan kebudayaan;
3.      mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya menerapkan nilai-nilai religi yang terdapat dalam naskah Serat Ambiya.




DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. dll. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: CV Maulana Media Grafika.

Baried, Siti Baroroh. dll. (1983). Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Indahya Budaya Jawa. (2011). Analisis Serat Ambiya Jilid I Halaman 75 sampai 111. [online]. Tersedia: http://wibiaksa.blogspot.com/2011/01/analisis-serat-ambiya-jilid-i-halaman.html. [4 Juni 2012] 

KBBI Luring. (2008).

Lucyane, Meilyn Wulandari. dll. (2008). The Manuscript Of Catalogue Sri Baduga Museum. Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat.


Resmini, Novi. Buku Praktikum Mata Kuliah Pengantar Filologi.